Tidak jauh-jauh dari lingkungan saya sendiri, saya sering menjumpai ekspresi non verbal dari teman-teman yang justru dengan ekspresi mimik muka mereka saya menjadi lebih paham maksud dari pesannya. Misalnya saja, setiap kali bertemu dengan seorang teman lama ia hanya akan memberikan senyum, dengan alasan lupa namanya. Bagi dia dengan memberikan senyum maka dia menunjukkan respect bahwa ia mengenal ornag tersebut hanya saja lupa nama. Selain itu, ada pula teman saya yang paling tidak suka dengan orang yang datang tidak tepat waktu apalagi ketika sedang kerja kelompok. Tanpa bicara, tanpa sapaan, tanpa basa-basi, tanpa senyum, tanpa melihat temannya yang datang terlambat dia diam saja dengan mimik muka yang sepat. Ekspresinya menunjukkan bahwa dia sedang marah dan tidak mau mendengar alasan dari temannya yang datang terlambat itu. Kemudian ada lagi komunikasi nonverbal lainnya, yaitu menggunakan gerakan tubuh, ketika saya ingin curhat dengan pacar maka dia sambil berkata silakan, ayo ceritain aja apa yang kamu pengen cerita, sambil menodongkan kedua tangannya yang terbuka dan matanya tertuju pada mata saya. Dengan begitu saya merasa lebih nyaman untuk bercerita dan merasa bahwa ada yang mendengarkan saya.
Ada juga teman yang suka berkomunikasi menggunakan ekspresi dan gerakan tubuh secara bersamaan. Yaitu dengan menggerak-gerakkan matanya, alis mata atau dahi, kemudian berbicara sambil menggerakkan tangannya ketika sedang menjelaskan sesuatu, seperti mengucapkan angka dua dengan menunjukkan dua jarinya, mengucapkan sumpah dengan mengangkat tangan ke atas, hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka, katanya biar yang dijelaskan semakin mudah untuk menerima.
Ada simbol-simbol baru yang ditemukan dalam komunitas mahasiswa-mahasiwa Fisip UAJY, terutama dalam kelompok saya sendiri, seperti penggunaan istilah nocki-nocki sambil mengetukkan genggaman tangan ke kepala atau perut kemudian ke arah kursi atau benda kayu lainnya yang dikenal sebagai simbol dalam istilah jawanya “amit-amit jabang bayi”, supaya hal-hal buruk yang dibicarakan tidak terjadi pada kita. Selain itu ada juga yang menggunakan simbol senyum datar dan jenis ketawa seadanya ala tokoh kartun Sponge-Bob jika ada salah satu teman yang membuat guyonan ternyata jayus (tidak lucu). Penggunaan bahasa-bahasa alay (anak lebay) pun menjadi sering digunakan oleh sebagian anak-anak kampus Fisip UAJY, misalnya dalam penggunaan kata “banget” dilebih-lebihkan menjadi “beuddddddzzz” dengan nada suara rendah, dan masih banyak yang lainnya. Hal-hal tersebut merupakan jenis komunikasi nonverbal yang sering digunakan oleh sebagian besar mahasiswa Fisip UAJY. Namun seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini, banyak situs-situs jejaring sosial yang menyebabkan pesan-pesan nonverbal secara langsung atau tatap muka jadi tidak tampak, sekarang ini justru sebagian besar memilih menggunakan emoticon untuk menunjukkan ekspresi mereka melalui layar handphone.
Membicarakan mengenai Komunikasi interpersonal yang tatap muka yang sudah jarang terjadi belakangan ini, ternyata tidak melulu memiliki keburukan tetapi juga memiliki kelebihan. Secara keseluruhan dapat dibandingkan sendiri bagaimana dan apa kelebihan dan kekurangan dari Komunikasi tatap muka tersebut, ulasannya sebagai berikut. Hadirnya komunikasi melalui media menyebabkan masyarakat jarang bertatap muka, disini juga akan dijelaskan apa saja perbedaan antara komunikasi tatap muka dengan komunikasi bermedia dalam konteks virtual.
KEKURANGAN KOMUNIKASI TATAP MUKA:
Harus dalam ruang dan waktu yang sama
Komunikan dan komunikator terbatas
penyebaran informasi relatif lama karena menuntut kesamaan waktu antara komunikan dan komunikator.
KELEBIHAN KOMUNIKASI TATAP MUKA :
Komunikan dan komunikator dapat melihat bahasa nonverbal yang disampaikan oleh komunikan dan komunikator
Semua orang (yang tidak memiliki kekurangan sebagai tuna wicara) dapat melakukan komunikasi tatap muka tanpa harus memiliki pengetahuan khusus
Bersifat tetap dan kaku yang memungkinkan terjadinya perjumpaan secara berkelanjutan
Perbedaan antara komunikasi tatap muka dengan komunikasi bermedia dalam konteks virtual, yaitu :
Komunikasi interpersonal yakni komunikasi yang terjadi secara langsung anatara dua orang ( Richard west dan Lynn H.Turner 2008:36). Komunikasi interpersonal ini dilakukan secara tatap muka mempunya kelebihan dalam berkomunikasi, yakni Pertama, dinamis, komunikasi interpersonal tatap muka membuat orang yang awalnya belum mengenal akhirnya menjadi sahabat atau pacar, karena saling berinteraksi tatap muka dan akhirnya ada kecocokan dengan demikian komunikasi ini bersifat dinamis atau selalu berubah. Kedua, feedback secara langsung, receiver dapat langsung menanggapi dengan menyampaikan feedback. Dengan demikian terjadi interaksi antara komunikan dan komunikator yang saling mempengaruhi. Pengaruh itu bisa berisi pengetahuan, perasaan, dan perilaku. Kekurangan komunikasi interpersonal sebenarnya hanya perihal bagaimana cara saling mempengaruhi, komunikasi interpersonal berbeda-beda tergantung dari tingkat hubungan pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi tatap muka bersifat dinamis diibaratkan pisau bermata dua, bisa berdampak postif dan negatif, komunikasi tatap muka berkembang dari saling pengenalan berlanjut ke pengenalan mendalam bahkan berlanjut ke saling pengenalan yang amat mendalam, tetapi juga dapat putus sampai akhirnya saling melupakan.
Komunikasi medio adalah komunikasi yang menggunakan telepon, faksimili, e-mail , radio cb, chatting dsb Kelebihan komunikasi ini adalah jangkauan luas hingga bisa diakses sampai ke daerah-daerah, bersifat informatif, dan efektif karena hemat waktu dan tempat. Sedangkan, kelemahannya adalah tidak efisien karena kurang akurat dan tidak langsung mendapatkan feedback dari komunikan. Dalam Komunikasi interpersonal tatap muka kejadiannya berlangsung secara tatap muka dan bisa mendapatkan feedback langsung dari komunikan dan lebih efektif karena keakuratan informasinya, sedangkan Komunikasi bermedio bersifat tidak langsung, searah, dan terbuka ( karena tidak tatap muka jadi lebih terbuka dalam berbicara), serta lebih efisien ( berkaitan dengan keluasan dan kecepatan ).
Kelebihan komunikasi virtual adalah sebagai media komunikasi interaktif karena feedback dari komunikasi interaktif adalah langsung ; dapat menyampaikan pesan secara massa ; dan dapat mengetahui dunia luar, seperti yang kita ketahui bahwa internet merupakan jendela dunia, dengan adanya komunikasi virtual di internet kita dapat mengetahui apa yan sedang terjadi di dunia luar tanpa harus kesana terlebih dahulu. Walaupun kelebihan komunikasi virtual menguntungkan akan tetapi komunikasi virtual juga dapat menyebabkan kecanduan dan memunculkan kriminalitas dalam dunia maya,dan adanya situs pornografi yang bisa membodohi pengguna virtual. Menggunakan komunikasi virtual adalah baik unutk kecerdasan negeri, akan tetapi sebaiknya berperilaku selektif dalam menggunakan komunikasi bervirtual.
LAURENTIA KURNIASTUTI
090903789
Referensi :
Mulyana,Deddy Prof. M.A.,Ph.D (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
http://www.emotasia.com/cutest-panda-emoticons/
http://www.arinanikitina.com/category/communication/page/2
No comments:
Post a Comment