Tuesday, September 14, 2010

Model Interaksional

Laurentia K. 03789

MODEL INTERAKSIONAL

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik. Model interaksional ini “berlawanan” dengan model stimulus-respons (S-R) dan model-model linier lainnya. Selain itu dalam model interaksional manusia dianggap lebih aktif, sehingga model ini jauh berbeda dengan interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respons.

Model interaksional ini sebenarnya sangat sulit untuk digambarkan dalam suatu model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model verbal lebih sesuai digunakan untuk melukiskan model ini. Menurut model interaksi simbolik, orang-orang sebagai peserta komunikasi (komunikator) bersifat aktif, reflektif dan kreatif,menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan tidak mudah diramalkan. Dalam konteks ini, Blumer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini:

  • Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, simbol nonverbal, lingkungan fisik).

  • Makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya.

  • Makna diciptakan, dipertahankan dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

Karena itu individu terus mengalami perubahan, masyarakat pun berubah melalui interaksi. Sehingga interaksi menjadi variabel yang menentukan perilaku manusia. Untuk melengkapi penjelasan ini, Fisher menggambarkan suatu model diagramatik sebagai berikut:


Diri/ Yang Lain


Yang Lain/ Diri

KOMUNIKATOR

Objek


Konteks Kultural


Menurut model interaksional para pesertanya adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut dengan pengambilan peran orang lain (role-taking). Diri (self) berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dari lingkungannya yang paling dekat seperti keluarga (significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap Permainan (play stage) dan terus berlanjut hingga ke lingkungan yang lebih luas (generelized others) dalam suatu tahap yang disebut Pertandingan (game stage). Dalam interaksi tersebut individu dapat melihat dirinya melalui peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima yang memiliki kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interaksional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.



Referensi:

Mulyana, Deddy, M.A.,Ph.D.2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya: Bandung

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

No comments:

Post a Comment