Wednesday, September 15, 2010
Jepretografi
foto ini diambil sore hari, ga sengaja karena warnanya yg colourfull dan sedikit mencolok disekitaran alun-alun utara Jogja. Banyak makna yg bisa diambil dari foto ini mulai dari kehidupan manusia seperti roda yang berputar, indahnya dunia ini karena penuh dengan warna, berat beban hidup ini tergambar dari sedel tua dan kerangka badan becak ini yg sudah tampak sdkit reot. Mungkin memang terlihat sangat biasa dan hasil jepretannya juga blm terlalu sempurna. tapi ini karya pertma saya . Enjoy ! :)
Sedangkan foto yang ke-2 ini diambil ga jauh-jauh
dari parkiran becak tadi
Krena pose si ibu yang ga nahan ini deh yg bikin ak tertarik ambil gmbrnya. Eh si ibuk jg ga nolak tu ane poto2.hehe
liat ajj, duduk dikursi singgasanany sambil jaga warung.
ada tulisan yang sedikit lucu tu dbwhnya "semua bisa jadi macan!"
haha..
*sedikit gambar yang ak dapet ini tolong di comment yakk .
kritik dan saran sgt dbutuhkan demi perkembangan jiwa saya ! slam olahraga!
Tuesday, September 14, 2010
Model Interaksional
Laurentia K. 03789
MODEL INTERAKSIONAL
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik. Model interaksional ini “berlawanan” dengan model stimulus-respons (S-R) dan model-model linier lainnya. Selain itu dalam model interaksional manusia dianggap lebih aktif, sehingga model ini jauh berbeda dengan interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respons.
Model interaksional ini sebenarnya sangat sulit untuk digambarkan dalam suatu model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model verbal lebih sesuai digunakan untuk melukiskan model ini. Menurut model interaksi simbolik, orang-orang sebagai peserta komunikasi (komunikator) bersifat aktif, reflektif dan kreatif,menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit dan tidak mudah diramalkan. Dalam konteks ini, Blumer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini:
Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, simbol nonverbal, lingkungan fisik).
Makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya.
Makna diciptakan, dipertahankan dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.
Karena itu individu terus mengalami perubahan, masyarakat pun berubah melalui interaksi. Sehingga interaksi menjadi variabel yang menentukan perilaku manusia. Untuk melengkapi penjelasan ini, Fisher menggambarkan suatu model diagramatik sebagai berikut:
Diri/ Yang Lain
Yang Lain/ Diri
KOMUNIKATOR
Objek
Konteks Kultural
Menurut model interaksional para pesertanya adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut dengan pengambilan peran orang lain (role-taking). Diri (self) berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dari lingkungannya yang paling dekat seperti keluarga (significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap Permainan (play stage) dan terus berlanjut hingga ke lingkungan yang lebih luas (generelized others) dalam suatu tahap yang disebut Pertandingan (game stage). Dalam interaksi tersebut individu dapat melihat dirinya melalui peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima yang memiliki kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interaksional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Referensi:
Mulyana, Deddy, M.A.,Ph.D.2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya: Bandung
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi